Jumat, 29 April 2011

Permainan fasad sebagai upaya meningkatkan “value” rumah



Project Type : Housing (Perumahan)
Architect : Mario Andreti ST
Client/Owner : PT. Citra Multikon Jaya
Location : Tanjung Uban, Pulau Bintan, Kep. Riau, Indonesia
Status : Under Construction
Expected Completition : 2010 Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang cukup berkembang di Indonesia. Terdiri dari pulau-pulau yang menyebar dan transportasi air menjadi pilihan utama saat ini di provinsi ini. Pulau Batam, sebagai salah satu bagian dari provinsi ini menjadi daerah yang paling berkembang. Ditengah perkembangannnya yang cukup pesat diikuti dengan perkembangan daerah sekitarnya, antara lain pulau Bintan, sebagai satu pulau besar yang dekat dengan pulau Batam. Dikarenakan harga tanah di Pulau Batam yang kian meningkat tajam,saat ini pulau Bintan menjadi salah satu alternatif untuk tinggal atau memiliki rumah bagi para karyawan yang bekerja di Batam. Sehingga kebutuhan akan unit rumah di pulau Bintan pun meningkat. Sang Developer yaitu PT Citra Multikon Jaya mencoba mengambil peluang tersebut untuk membuat unit-unit perumahan di pulau Bintan ini dan mengambil lokasi di daerah Tanjung Uban, dikarenakan ketersedian pelabuhan dan dekat dengan posisi pulau Batam.
Masterplan :
Konsep pengembangan perumahan ini akan dibuat menjadi 2 tipe bangunan yaitu tipe 48 dan tipe 36 dengan luas tanah perkavling terkecil yaitu 104 m2. Cukup besar untuk sebuah perumahan saat ini terutama jika dibandingkan dengan perumahan di kota-kota besar dan Batam. Pasar yang dituju oleh perumahan ini adalah masyarakat dengan ekonomi menengah, dimana mereka baru akan mapan dalam pekerjaanya dan membutuhkan unit rumah sebagai tempat mereka tinggal,dimana sebagian besar para karyawan yang bekerja di Batam adalah orang-orang rantauan atau bukan asli Batam, sehingga mereka memiliki pertimbangan lebih jauh untuk harus memiliki rumah yang sekedar cukup mereka tempati dalam jangka waktu tertentu hingga pekerjaan mereka benar-benar telah mapan.
Tipe 36 :

Saat proses diskusi mengenai desain dengan pihak klien yaitu developer, kami berupaya membuat layout denah yang lebih memprioritaskan kepada jumlah unit kamar serta fleksibilitas tinggi dalam kemungkinan pengembangan ke depannya nanti. Prioritas pada jumlah kamar diputuskan untuk menangkap peluang kemungkinan unit-unit rumah ini juga difungsikan sebagai rumah kontrakan bersama oleh karyawan-karyawan yang belum berkeluarga. Serta kemungkinan fleksibilitas pengembangan ke depan yang jauh lebih mudah, dimana jika hanya dibutuhkan 1 unit kamar saja, maka kamar kedua bisa difungsikan sebagai dapur dan ruang makan. Atau jika memang dibutuhkan 2 kamar maka dapur bisa diposisikan sementara di teras belakang hingga akhirnya suatu saat dilakukan renovasi untuk mengembangkan area belakang menjadi unit-unit fungsi yang lebih baik.
Peletakkan bangunan yang dioptimalkan berada di depan dan lebih dekat ke jalan dengan membuat halaman depan hingga 3 meter dari tepi jalan ditujukan agar halaman belakang yang bisa benar-benar optimal untuk pengembangan suatu saat nanti. Dimana pada perumahan-perumahan di Indonesia ada kecendrungan selalu mengembangkan rumah dan menambah unit-unit fungsi pada area belakang.
Tipe 48 :

Pada bagian fasad bangunan setelah berdiskusi cukup panjang, diambil sebuah keputusan untuk membuat fasad bangunan agak tinggi seolah-olah bangunan 2 lantai pada bagian tengah bangunan dalam upaya mendongkrak “nilai” bangunan unit rumah ini serta memberi kesan “mewah”, namun tetap meminimalkan ornamen dan finishing material bangunan agar bisa tetap menjaga nilai jual sehingga target pasar tetap terjaga. Sehingga solusi ini diharapkan bisa menjadikan kawasan perumahan ini optimal dari sisi fungsi dan penampilan.
Brosur :




Tetap Fokus, Konsisten , dan Sukses selalu
Stay Focused, Consistant, and Always Successful

Tidak ada komentar:

Posting Komentar